Blog Khusus Doa - Amal Jariyah yaitu sebutan bagi amalan yang terus mengalir pahalanya, walaupun orang yang melaksanakan amalan tersebut sudah wafat. Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya. Hadis wacana amal jariyah yang terkenal dari Abu Hurairah membuktikan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda :
Dilansir dari laman Republika, dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah, diantaranya :
"Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah tiruana (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya" (HR. Muslim).(Pelajari juga: 16 Syarat Agar Amal Sedekah Kita Diterima Oleh Allah SWT)
Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariah. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala sesudah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).
Dilansir dari laman Republika, dalam hadis ini disebut tujuh macam amal yang tergolong amal jariah, diantaranya :
- Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang berkhasiat, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, ibarat diskusi, ceramah, dakwah, dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini yaitu menulis buku yang berguna dan mempublikasikannya.
- Mendidik anak menjadi anak yang saleh. Anak yang saleh akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang dipeibuat oleh anak saleh pahalanya hingga kepada orang bau tanah yang mendidiknya yang telah wafat tanpa mengurangi skor/pahala yang diterima oleh anak tadi.
- Mewariskan mushaf (buku agama) kepada orang-orang yang sanggup memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya.
- Membangun masjid. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi SAW :
”Barangsiapa yang membangun sebuah masjid alasannya yaitu Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Orang yang membangun masjid tersebut akan mendapatkan pahala ibarat pahala orang yang diberibadah di masjid itu. - Membangun rumah atau pondokan bagi orang-orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.
- Mengalirkan air secara baik dan membersihkan ke tampat-tempat orang yang membutuhkannya atau menggali sumur di kawasan yang sering dilalui atau didiami orang banyak. Setelah orang yang mengalirkan air itu wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran dan dimanfaatkan orang yang hidup maka ia menerima pahala yang terus mengalir.
Semakin banyak orang yang memanfaatkannya semakin banyak ia mendapatkan pahala di akhirat. Rasulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa membangun sebuah sumur kemudian diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan memdiberinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).
- Menyedekahkan sebagian harta. Sedekah yang didiberikan secara nrimo akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Advertisement